Banyak sekali diantara kita yang sering terjebak dalam situasi PENTING dan MENDESAK, yaitu GENTING. Mau tidak mau, suka tidak suka, memang sudah tidak ada pilihan lagi, kecuali harus diselesaikan sekarang juga! Nah celakanya hampir semua yang mengalami kondisi seperti ini tidak bisa menyelesaikan masalahnya secara INSTANT dan CEPAT sebagaimana yang diharapkannya. Hasilnya adalah STRESS lalu berupaya mencari pelarian untuk melupakan masalah, bukan menyelesaikannya. Bahkan bisa jadi reaksi mereka justru menambah masalah baru dan membuat situasi lebih sulit lagi. Ini loh sebabnya, mengapa orang yang bermasalah biasanya selalu mendapat masalah baru dan selalu begitu!
Pertanyaannya, mengapa situasi ini datang kepada kita? Nah, di hari ke tiga ini mestinya Anda sudah bisa menjawab pertanyaan saya.
Sebabnya adalah mereka tidak mengerjakan hal-hal yang PENTING. Tidak punya PRIORITAS dalam rentang waktu yang dilaluinya. Dan biasanya mereka tertipu oleh kegiatan yang DIANGGAPNYA MENDESAK padahal TIDAK PENTING bahkan bisa jadi yang dikerjakan mereka sesungguhnya hanya kesenangan belaka. Lalu tersadar bahwa kesenangan itu berubah menjadi kesedihan di saat Anda diingatkan oleh Tuhan dengan keadaan genting.
So, mulailah sekarang berpikir dua kali sebelum melakukan tindakan. "Apakah yang dilakukan saya saat ini penting untuk perubahan kebaikan?” Jika tidak, segeralah berhenti, tinggalkan dan beralih kepada kegiatan yang penting.
Bukankah kita rela mengorbankan apapun saat ingin sembuh dari sakit yang semakin parah? Lalu bertindak secara maksimal untuk bisa melalui keadaan itu? Padahal jika hanya sedikit saja rela berkorban tersebut dilakukan pada saat sehat dan digunakan untuk melakukan hal-hal penting, tentunya memberikan hasil yang luar biasa kan? Nah, jika demikian menurut Anda manakah yang lebih penting : Berkorban apapun untuk sembuh dari sakit, ataukah menjaga kesehatan yang ada? Manakah diantara keduanya yang harus diutamakan?
Saya menjamin bahwa Anda akan memilih menjaga kesehatan lebih utama dibanding mengobati. Namun apakah Anda ber-olahraga secara rutin? Mengatur pola makan dengan baik? Dan menghindari kebiasaan buruk? So, inilah yang saya sebut melakukan hal penting meskipun tidak mendesak adalah lebih utama!
Kuadran I adalah kegiatan genting yang dipenuhi masalah, konflik, krisis, dan semua kegiatan yang masuk dalam batas akhir atau harus segera di selesaikan. Semua aktifitas kuadran I ini akibat dari melakukan aktifitas di Kuadran IV, yaitu menunda mengerjakan yang seharusnya dikerjakan karena adanya kegiatan lain yang lebih disenangi seperti berlama-lama nonton acara TV kesukaan Anda, terlalu banyak "ngobrol” saat bekerja, enggan beralih dari suasana yang membuat Anda malas, dan semua aktifitas buang-buang waktu yang tidak penting.
Dampaknya dari Kuadran IV ini adalah Anda akan masuk ke dalam Kudran III, yaitu kegiatan yang "sepertinya” serba dadakan dan mendesak dikarenakan Anda lupa mengerjakannya di saat luang. Jadilah kita sibuk mengerjakan sesuatu yang semestinya telah dikerjakan beberapa waktu lalu. Semakin terbiasa menunda akan semakin sibuk yang tak penting dikemudian hari. Hampir-hampir mereka yang masuk dalam Kudran III tak memiliki waktu luang untuk keluarga, bahkan untuk Tuhannya –lupa ibadah-.
Mereka memahami pentingnya kesehatan, karena itulah ia berolah raga secara teratur, menjaga pola makan, dan meninggalkan kebiasaan buruk. Mereka mengerti bahwa tujuan bisa dicapai setalah memiliki perencanaan yang jelas, pengendalian kegiatan, dan menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang terkait dalam proses pencapaiannya. Mereka mengetahui bahwa kapabilitas produksi (kemampuan produksi) bisa meningkat dengan perawatan berkala pada mesin-mesin, evaluasi dan penetapan standar proses, dan pengendalian komunikasi dengan SDM terkait. Intinya, Kuadran II mendahulukan hal-hal yang utama untuk tercapainya keberhasilan.